Jumat, 13 Juni 2008

Paradigma Kekuasaan

Ada dua paradigma mengenai kekuasaan. Paradigma pertama disebut sebagai Paradigma Madu & Racun. Dalam paradigma ini kekuasaan di identikkan dengan kemampuan memaksa orang lain agar mereka mau melakukan apa yang kita inginkan. " Madu " kita berikan pada mereka yang menaati perintah kita, sedangkan bagi mereka yang membangkang akan mendapatkan " racun " sebagai balasannya. Kekuasaan seperti ini hanya menimbulkan ketakutan dan penghormatan semu.

Pemimpin yang menggunakan paradigma Madu & Racun melihat orang lain semata - mata sebagai alat untuk mencapai tujuannya. Pemimpin seperti ini hanya perduli pada pencapaian target. Dia tidak berusaha menumbuhkan potensi orang lain dan sekaligus juga tidak menumbuhkan potensi dirinya sendiri... mengapa demikian ? karena dia memiliki ketergantungan yang tinggi pada kekuasaan, dia tidak belajar melakukan persuasi, tidak belajar memahami orang lain dan tidak perduli dengan kepemimpinan. Pemimpin seperti ini lupa bahwa kekuasaan tidak selamanya akan ia genggam.

Paradigma kedua adalah paradigma Air & Pupuk. Pemimpin dengan paradigma ini sadar bahwa manusia memiliki potensi yang tidak terbatas. Pemimpin seperti ini sadar bahwa tugas utama seorang pemimpin hanyalah menciptakan lingkungan yang kondusif... yang membuat semua orang merasa nyaman, bebas dari rasa takut sehingga dapat mengeluarkan seluruh potensinya.

Bagaimana dengan hukuman dan sanksi ? pemimpin dengan paradigma ini yakin bahwa setiap manusia pasti akan mencari yang terbaik untuk dirinya. Tak mungkin ada orang yang menghendaki keburukan dan kesulitan untuk dirinya. Oleh karena itu kesalahan yang dilakukan oleh siapapun terjadi karena ketidak tahuan. Pemimpin seperti ini sadar bahwa tugas utamanya adalah menyadarkan, menyembuhkan dan menyehatkan orang lain.

Akhirnya, esensi dari kepemimpinan adalah menumbuhkan dan membangun. Persoalannya bagaimana agar kita tidak tergoda memanfaatkan kekuasaan kita untuk menghancurkan dan menghukum yang jauh lebih cepat dan lebih mudah ? kata kuncinya ialah cinta. Karena itu ketika menghadapi masalah berpalinglah pada cinta, insya ALLAH semua jawaban akan kita dapatkan di sana.

Tidak ada komentar: